Pendidikan

Kata Pakar Antropologi UNAIR tentang Hilangnya Minat Generasi Muda jadi Petani

Kata Pakar Antropologi UNAIR tentang Hilangnya Minat Generasi Muda jadi Petani
Foto: ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar

Bestienews.com- Pakar Antropologi Universitas Airlangga (UNAIR) Yusuf Ernawan mengomentari hilangnya minat generasi muda untuk menjadi petani. Menurut Yusuf, model pendidikan saat ini menjadi salah satu alasannya.

"Permasalahan terkait hilangnya minat generasi muda Indonesia untuk berprofesi sebagai petani memang sudah terjadi sejak lama. Ya, karena model pendidikan saat ini sifatnya modern teknis yang tidak berhubungan secara langsung dengan pertanian," kata Yusuf, dikutip dari rilis situs Unair pada Jumat (26/1/2024).

Tidak hanya itu, Yusuf juga menerangkan bahwa permasalahan minimnya petani dari kalangan muda sudah terjadi sejak tahun 1830-an. Munculnya perkotaan dan model-model pendidikan yang bersifat modern teknis memicu menurunnya ketertarikan orang desa terhadap kawasannya. 

Hal itulah yang dinilai meningkatkan angka migrasi penduduk dari desa ke kota. Sementara di sisi yang lain, migrasi juga justru dapat memicu permasalahan ketahanan pangan baru. 

"Permasalahan terkait mengurangi dan mencegah adanya migrasi yang arahnya juga menimbulkan permasalahan ketahanan pangan. Instansi pendidikan dan pemerintahan sudah melakukan banyak penanggulangan preventif, seperti KKN, pengabdian, sosialisasi, dan lain sebagainnya," bebernya.

Untuk diketahui, minimnya para petani dari kalangan muda menjadi salah satu isu yang dibicarakan dalam debat Pilpres keempat lalu. Persoalan tersebut merupakan bagian penting dari bidang pangan yang menjadi salah satu tema debat.

Terkait dengan upaya meningkatkan perekonomian ketahanan pangan misalnya, Yusuf mengambil contoh apa yang sudah dibuat mantan Wali kota Surabaya Tri Rismaharini kala menjabat dulu. Di wilayah Runkut pada masa pemerintahan Risma, menurutnya, penduduk desa setempat menanam cabai, tomat, dan kangkung di pot-pot sepanjang jalan gang-gang.

"Dulu di Rungkut, pada jamannya bu Risma. Penduduk desa setempat sering sekali melakukan penanaman cabai, tomat, kangkung. Melalui pot-pot sepanjang jalan gang-gang. Nah itu kan bisa menanggulangi perekonomian ketahanan pangan," ujar Yusuf.

Sumber: Detik.com
 

Berita Lainnya

Index