Riset Terbaru: Interaksi di Medsos tidak Ganggu Interaksi Offline

Riset Terbaru: Interaksi di Medsos tidak Ganggu Interaksi Offline
Foto: Tagar.id

Bestienews.com- Sebuah riset terbaru membuktikan adanya korelasi yang sejalan antara penggunaan medsos dengan interaksi nyata sehari-hari. Menghabiskan waktu berlebihan dengan berinteraksi di dunia maya tampaknya juga dapat memperbanyak sekaligus memperluas interaksi offline (nyata).

Hal tersebut disampaikan dalam studi terbaru Trondheim Early Secure Study yang juga mengeksplorasi faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, kualitas pertemanan, dan kecemasan sosial dari pengguna medsos. Dalam hal ini secara khusus anak-anak muda.

"Sebaliknya, kami menemukan orang yang sering menggunakan media sosial menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman-temannya secara offline," kata Profesor Silje Steinsbekk dari Departemen Psikologi Norwegian University of Science and Technology (NTNU) seperti dilansir dari Detik.com Jumat (10/5/2024).

Ada sejumlah temuan yang diperoleh dalam penelitian tersebut. Salah satunya berkaitan dengan peningkatan penggunaan media sosial yang dapat berdampak pada berkurangnya waktu bersama teman. Yang ditemukan justru sebaliknya.

Patut diakui bahwa media sosial kini memang telah menjelma arena baru untuk berkomunikasi lebih jauh. Karenanya, anak-anak muda selalu menghabiskan banyak waktu untuk bermain media sosial atau 'berselancar'di dunia maya.

Meski begitu, mereka menampik anggapan bahwa peningkatan penggunaan medsos membuat komunikasi offline mereka terhambat. Mereka malah menjadikan medsos sebagai sumber tambahan belajar yang darinya kemampuan berkomunikasi kian meningkat. Kemampuan itu kemudian digunakan dalam komunikasi sehari-hari.

"Media sosial adalah lanskap sosial baru di mana anak-anak dan remaja menghabiskan banyak waktu, dan kita memerlukan pengetahuan tentang dampaknya terhadap mereka. Temuan penelitian ini tidak mendukung asumsi bahwa peningkatan penggunaan media sosial menyebabkan berkurangnya waktu yang dihabiskan bersama teman. Faktanya, mereka berpendapat sebaliknya," ucap Steinsbekk.

Oleh karena itu, Steinsbekk berharap temuan tersebut dapat mengurangi kekhawatiran orang tua terhadap anak-anaknya. Sebab, mereka tetap memiliki waktu 2-3 malam dalam seminggu untuk berinteraksi bersama teman-teman sebaya.

"Kami berharap temuan ini dapat membantu mengurangi kekhawatiran orang tua. Pada saat yang sama, penting untuk menekankan pesatnya perkembangan teknologi, yang menjadikan penelitian tentang penggunaan media sosial menjadi tantangan. Tidak mungkin mengetahui apakah hasilnya akan sama jika kita mempelajari anak-anak berusia 10 tahun saat ini dan memantau mereka hingga mereka berusia 18 tahun pada tahun 2032," kata Steinsbekk.

 

Berita Lainnya

Index