Seputar Pemilu: Begini Kata Pakar UGM tentang Pemilih Milenial dan Gen Z

Seputar Pemilu: Begini Kata Pakar UGM tentang Pemilih Milenial dan Gen Z
Foto: Detik.com

Pemilihan umum (Pemilu) 2024 sudah memasuki tahapan masa kampanye yang resmi dimulai pada tanggal 28 November 2023 lalu. Hingga 10 Februari mendatang masyarakat Indonesia tentu akan 'ditemani' berbagai kegiatan yang bercorak kampanye.

Meski begitu, hal tersebut lumrah terjadi. Apalagi pemilu adalah sebuah pesta demokrasi, tentu perlu dirayakan dengan sederet kegiatan. 

Dalam kaitannya dengan kegiatan kampanye, sudah barang tentu bahwa para peserta Pemilu menyelenggarakan kegiatan kampanye tertentu agar dapat menarik suara pemilih. Nah, ada dua kategori pemilih yang secara jumlah perlu diperhatikan serius pada perhelatan Pemilu 2024 mendatang. Mereka adalah pemilih milenial dan gen Z yang mencapai 52 % dari total Daftar Pemilih Tetap Nasional.

Berikut ini petikan pernyataan salah seorang pakar politik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM), Mada Sukmajati tentang dua pemilih tersebut.

"Proporsi pemilih dua generasi sangat besar dari data yang ada. Pemahaman awal kita menunjukkan generasi ini masih moody menentukan pilihan, gampang sekali mengubah pilihan. Tidak seperti generasi sebelumnya, tingkat keajegan dalam memilih itu lebih tinggi," katanya, dikutip dari laman UGM, sebagaimana diberitakan Detik.com Jumat (1/12/2023).

Tidak hanya tentang kedua kategori pemilih tersebut mudah berubah dalam menentukan pilihan, Mada juga mengatakan bahwa mereka juga kemungkinan akan kesulitan menentukan pilihanya hingga di bilik suara.

"Mereka bisa juga menentukan pilihan yang di luar dugaan kita. Bahkan mungkin bisa jadi mereka tetap kesulitan menentukan pilihan hingga di bilik suara nantinya sehingga potensi mereka tidak memilih juga juga besar," katanya.

Terkait dengan hal-hal yang akan disukai pemilih dua generasi tersebut selama masa kampanye berlangsung, Mada mengklaim jika mereka akan lebih menyukai konten politik yang ringan. Dengan begitu, Mada juga berharap agar mereka tidak menjadi golput pada pemilu mendatang.

"Mereka suka dengan konten-konten politik yang ringan sehingga memiliki cara yang berbeda memahami profil dari para kandidatnya," katanya.

Karenanya kaum muda harus cerdas dalam memilih dan jangan golput karena ini merupakan aksi nyata yang dapat menentukan wajah Indonesia lima tahun mendatang," lanjut Mada.

Sumber: Detik.com 


 

Berita Lainnya

Index