Benar Kata Kak Seto: "Bullying Seperti Tradisi"

Benar Kata Kak Seto:

Peristiwa Bullying kembali terjadi. Kali ini datang dari SMP Negeri 2 Cimanggu, di Cek ilacap. Peristiwa ini mengemuka ke publik dan menjadi bahan pembicaraan hampir semua elemen masyarakat dalam dua hari terakhir karena video tersebut beredar dan viral di media sosial.

Sejumlah media tanpa terkecuali telah memberitakan peristiwa tersebut. Beragam informasi hingga pandangan menghiasi lini masa kita. Pertanyaan mendasar kembali mengemuka: Kenapa peristiwa semacam ini kembali terjadi? Lagi dan lagi, seperti apa solusi yang mesti ditempuh?

Terhadap dua pertanyaan mendasar itu tentu kita tidak bisa memberikan jawaban yang pasti. Sebab fakta di kemudian hari malah berbicara yang sebaliknya. Dengan kata lain, sejumlah terobosan dan cara mulai digalakkan untuk "menghentikan" masalah tersebut. Sayangnya, data dan fakta berbicara lain. Kasus serupa terus ada dan hadir. Bahkan di lingkungan terdekat kita dan oleh orang atau anak yang tidak kita bayangkan sama sekali.

Pelaku dalam video viral itu rupanya seorang yang cerdas di kelas dan tidak masuk dalam kategori nakal oleh para guru di sekolahnya. Setelah videonya viral, para guru di sekolah itu mengaku kaget. Sebuah pengakuan yang amat miris.

Akhirnya, teringat oleh saya salah satu petikan wawancara dengan Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto pada 2017 silam. Menurut Kak Seto bullying sudah seperti tradisi. Dan karenanya, menurut Kak Seto harus terus ada tindakan yang tegas terkait persolan ini.

"Hal ini adalah sebuah kritik untuk dunia pendidikan. Harus ada kontrol dan pengawasan hingga tindakan atau sanksi yang tegas. Tidak boleh dibiarkan begitu saja dengan alasan masih kecil atau belum mengerti keadaan.

Dampak terbesarnya adalah kejiwaan anak, yang tidak lagi berkembang dengan baik. Baik si pelaku maupun korban bullying sama-sama memiliki gangguan yang berbeda," ujar Kak Seto dilansir CNNIndonesia.com Selasa (18/7/2017).

Berita Lainnya

Index