BESTIENEWS.COM - Lautan di Bumi terdiri dari beberapa samudra yang dibatasi oleh benua. Beberapa di antaranya adalah Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik yang pertemuannya dapat dilihat dari ujung paling selatan Amerika Selatan.
Mengutip dari detik, secara umum tidak ada perbedaan yang nampak jelas antara dua perairan tersebut dan tampaknya keduanya dapat berpindah satu sama lain.
Namun, para pelaut tetap harus diperingatkan saat di persimpangan antara dua samudra terbesar di dunia ini.
Pertemuan Dua Samudra Berada di Cape Horn
Bagian bawah benua Amerika Selatan ialah hutan belantara yang indah namun compang-camping dengan pantai barat yang dikenal dengan Patagonia.
Bagian selatannya terfragmentasi dengan pulau-pulau yang tak terhitung jumlahnya. Titik paling selatannya adalah Cape Horn, sebuah pulau yang ditemukan sebagai bagian dari kepulauan Tierra del Fuego di Chili selatan.
Jika melihat ke selatan lepas pantai Cape Horn, di sinilah adanya pertemuan antara Pasifik dan Atlantik yang tidak memiliki batas yang jelas antara lautan.
Sebuah postingan viral beberapa tahun lalu menunjukkan garis literal di lautan dengan air yang lebih gelap di satu sisi dan lebih terang di sisi lain.
Ini menunjukkan bahwa air tidak dapat bercampur karena Samudra Pasifik lebih kaya akan tanah liat dan Atlantik memiliki lebih banyak zat besi yang menunjukkan ketidakcocokan keduanya.
Bahaya Berlayar di Perbatasan Dua Samudra
Daerah perairan di selatan Cape Horn ini begitu terkenal karena sulitnya berlayar di sana. Penyebabnya adalah sistem tekanan sangat rendah yang menghasilkan angin kencang dan gelombang besar yang tak terduga.
Selain itu, perairan juga sangat dingin sehingga menjadi tantangan ekstra bagi para pelaut.
Terlepas dari bahaya perbatasan antara Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik ini ternyata sangat penting untuk perdagangan internasional.
Lintasan di sekitar tanduk ini pertama kalinya dilalui pada tahun 1616 oleh seorang navigator untuk perusahaan Hindia Belanda Timur bernama Willem Schouten dan itulah yang menentukan nasib ratusan kapal.
Polisi Amerika bernama Richard Henry Dana Jr ini menuliskan dalam catatan terkenal mengenai perjalanan keliling Cape Horn di tengah musim dingin Antartika.
Ditemukannya awan hitam besar yang mengarah ke mereka dari barat daya dan menghitamkan seluruh langit dan saat itu hujan es sedang melaju melawan mereka.
Dalam sejarahnya, kebutuhan kapal untuk berlayar di sekitar Cape Horn menyusut setelah Terusan Panama dibuka pada Agustus 1914 yang menguntungkan para pelaut dengan kapal yang melintas antara Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik melalui Amerika Tengah. (*)