BestieNews.com- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memprediksi akan adanya gempa dahsyat bernama megathrust yang akan mengguncang Indonesia.
Dosen Departemen Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITs) Ir Firman Syaifuddin mengatakan, prediksi BMKG tersebut harus menjadi dasar kewaspadaan dan persiapan mitigasi bencana, bukan untuk memantik kekhawatiran. Karena itu, ia menyarankan agar masyarakat Indonesia perlu mulai mempelajari model gempa dan cara-cara mitigasinya.
"Mempelajari model gempa dan mitigasinya merupakan kewajiban bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk menghadapi kemungkinan terburuk," kata Syaifuddin dikutip dari rilis di laman resmi ITs, Selasa (27/8/24).
Adapun sumber gempa menurut Syaifuddin ialah terletak di barat daya Pulau Jawa. Tepatnya di Selat Sunda-Banten.
Ia juga menyebutkan wilayah Jawa Timur akan menjadi salah satu wilayah yang mengalami kerusakan berat jika terjadi gempa dahsyat tersebut.
"Berdasarkan perhitungan, Jawa Timur dapat mengalami gempa yang menimbulkan kerusakan berat," ujarnya.
Di samping itu, langkah mitigasi bencana juga sudah mulai disiapkan oleh pemerintah. Salah satunya melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM sudah menyiapkan dua peta penting dalam menyiapkan upaya mitigasi bencana yaitu Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi (KRBG) dan Kawasan Rawan Bencana Tsunami (KRBT). Kedua peta tersebut akan disebarkan ke tingkat Provinsi hingga kota-kota untuk memandu penyebaran informasi dan upaya mitigasinya.
"Informasi dalam dua peta ini bermanfaat bagi pemerintah provinsi dan kota serta masyarakat luas untuk mendukung upaya mitigasi dan masukkan dalam penataan ruang," katanya.
Sementara itu, dari pihak BMKG sendiri juga mulai meningkatkan teknologi penelitian gempa dengan menyediakan 533 sensor gempa di berbagai wilayah Indonesia. Dengan demikian, prediksi gempa dan tsunami bisa disampaikan lebih cepat.