Sebelum Gempa, Cahaya Biru Terlihat di Langit Maroko

Sebelum Gempa, Cahaya Biru Terlihat di Langit Maroko

BESTIENEWS.COM - Sebuah video menangkap momen mengejutkan saat gempa Maroko. Terlihat adanya cahaya biru yang muncul sebelum terjadinya gempa.

Dilansir Daily Star, Rabu (13/9/2023), semburan cahaya itu terekam oleh kamera CCTV di sebuah rumah di Agadir, Maroko. Cahaya tersebut muncul sekitar tiga menit sebelum gempa berkekuatan 7,2 skala Richter mengguncang daerah itu.

Gempa di daerah tersebut berlangsung selama beberapa detik, namun disusul gempa lanjutan berkekuatan 4,9 skala Richter.

Video singkat berdurasi 27 detik tersebut viral di Twitter dan telah ditonton lebih dari 6,3 juta kali pada Kamis (13/9/2023). Video tersebut menunjukkan suasana kota pada Jumat (8/9/2023) pukul 23.08 waktu setempat.

Terlihat suasana kota dipenuhi oleh lampu dari rumah dan bangunan berwarna oranye. Namun, beberapa saat terdapat kilatan berwarna biru yang muncul beberapa kali dan di lokasi yang berbeda-beda.

"Salah satu saudara dari Maroko yang bersaudara mengirimkan saya klip aneh ini dari kamera pengintai di rumahnya di kota Agadir pada saat gempa bumi terjadi...," tulis @Eyaaaad selaku pengunggah video tersebut.

Sang pengunggah pun belum tahu dan tidak mendapatkan informasi terkait cahaya apa yang ada dalam video. Namun ia menyebut kejadian serupa terjadi juga pada momen gempa di Turki dan Suriah.

Baca juga: Sejarah Masjid Koutoubia, Landmark Marrakesh, yang Rusak gegara Gempa Maroko
"Kilatan cahaya biru yang misterius muncul di cakrawala dan tidak ada yang tahu apa itu," ucapnya.

"Diketahui, cahaya yang sama muncul pada momen gempa di Turki dan Suriah 7 bulan lalu. Apakah ada yang punya penjelasan?," tanyanya.

Mengutip The Jerusalem Post, Rabu (13/9/2023) cahaya tersebut juga telah diamati di China pada tahun 2008, Italia pada tahun 2009, dan Meksiko pada tahun 2017. Namun, cahaya ini telah didokumentasikan di langit sejak tahun 1965 saat gempa bumi Jepang.

Penyebab fenomena ini sebagian besar masih menjadi misteri, tetapi beberapa ilmuwan berpendapat bahwa itu mungkin karena pelepasan energi akibat pergerakan lempeng litosfer.

Sedangkan National Geographic melaporkan sebuah penelitian pada tahun 2014 yang menganalisis 65 kejadian gempa bumi untuk mencari polanya. Profesor fisika dan peneliti NASA, Friedemann Freund, menggambarkan fenomena ini seperti menyalakan baterai di kerak bumi.

Kejadian gempa di Maroko ini telah menewaskan lebih dari 2.900 orang dan menyebabkan 2.059 lainnya luka-luka. Gempa tersebut menjadikan salah satu bencana paling mematikan yang pernah terjadi di Maroko selama lebih dari 120 tahun. (*)

 

Berita Lainnya

Index