Studi Ini Ungkap Kabar Tak Enak Bagi yang Pernah Kena Covid-19

Studi Ini Ungkap Kabar Tak Enak Bagi yang Pernah Kena Covid-19

BESTIENEWS.COM - Meski wabah COVID-19 sudah tidak lagi menjadi ancaman serius, virus ini terus bermutasi dan varian baru kembali terdeteksi di banyak negara.

Pada Rabu (23/8/2023), Pusat Pengendalian dan Pencegahan AS (CDC), melaporkan kemungkinan subvarian baru BA.2.68 lebih unggul dari varian sebelumnya. Salah satu bukti awal yang diyakini, BA.2.68 ini lebih mampu menginfeksi orang yang sebetulnya sudah punya 'kekebalan' dari infeksi alami COVID-19 maupun vaksinasi.

Meski begitu, CDC menyebut masih terlalu dini untuk mengetahui apakah varian ini juga bisa mengakibatkan penyakit lebih parah dibandingkan dengan varian sebelumnya.

"Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah varian tersebut lebih menular atau berbahaya daripada varian Eris, karena kasus yang datang masih belum banyak yang bisa dikomentari. Ditambah lagi, kasus yang terdeteksi tidak terlalu serius, dan tidak menunjukkan tanda-tanda menular atau berbahaya," kata Dr Tribhuvan Gulati, seorang konsultas utama diabetes, obesitas, dan penyakit dalam di Rumah Sakit CK Birla, Delhi.

Dikutip dari laman Reuters, para ilmuwan masih tetap mengawasi varian BA.286 karena memiliki 36 mutasi yang membedakannya dari subvarian XBB.1.5 yang saat ini dominan di AS. Sampel virus belum tersedia secara luas untuk pengujian laboratorium antibodi yang lebih andal.

Selain itu varian ini semakin meningkat di Inggris, China, Israel, Denmark, dan AS. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan varian COVID-19 tersebut sebagai 'varian yang dipantau' karena banyak mutasi yang dibawa. Hal ini menandakan otoritas kesehatan global sedang melakukan sequencing varian BA.2.86 secara cermat, hingga melihat adanya potensi kenaikan level varian menjadi variant of concern (VoC).

Soal gejala, tak jauh berbeda. Karenanya, jika mengalami salah satu dari gejala seperti demam, batuk, sesak napas, kelesuan, myalgia, sakit kepala, hilangnya rasa dan bau, sakit tenggorokan, serta kehilangan nafsu makan, segeralah untuk melakukan testing. (*)
 

Berita Lainnya

Index