BESTIENEWS.COM - Kebiasaan-kebiasaan yang selama ini dianggap sehat, ternyata diam-diam bikin berat badan naik. Apa saja?
Angka timbangan kerap bikin stres. Banyak yang bertanya-tanya, kenapa ya menurunkan berat badan itu begitu sulit? Sebuah survei di Amerika menemukan hambatan terbesar yang bikin penurunan berat badan sulit karena kurang kemauan, kurang motivasi, pola makan sehat dan melawan rasa lapar.
Akan tetapi, ternyata ada upaya-upaya yang dianggap mampu menurunkan berat badan, malah berakibat sebaliknya. Berikut kebiasaan 'sehat' yang justru bikin berat badan naik.
1. Mengganti gula dengan pemanis buatan
Banyak pemanis buatan atau gula pengganti melabeli diri sebagai pilihan yang lebih sehat ketimbang gula biasa. Pun ada sejumlah makanan atau minuman dalam kemasan dengan label bebas gula. Tawaran-tawaran ini terlihat sehat dan menggiurkan tapi sebenarnya tidak sepenuhnya demikian.
Seperti dilansir dari Insider, saat produsen menghilangkan gula dari produk, mereka sering menambah lemak tak sehat seperti minyak sawit dan krim untuk menambah rasa.
Sementara itu, ada juga yang menggunakan alkohol gula yang bisa memberikan efek pencahar kalau konsumsinya berlebihan.
2. Olahraga terus
Olahraga jadi salah satu usaha untuk menurunkan berat badan. Sebaiknya olahraga tidak dilakukan tujuh hari berturut-turut sebab tubuh perlu waktu untuk pulih.
Jay Cardiello, ahli kebugaran di kalangan artis termasuk Jennifer Lopez, menyebut tubuh perlu cukup waktu untuk pulih sekaligus mengurangi risiko cedera.
Dia pun menyarankan untuk mengambil waktu istirahat selama 1-2 hari per minggu.
3. Mengandalkan camilan 'sehat'
Ngemil bukan sesuatu yang haram meski Anda sedang menurunkan berat badan. Sah-sah saja untuk menikmati camilan asal memperhatikan nutrisi dan porsi.
Hanya saja, sebagian orang masih mengandalkan camilan berlabel sehat dan kadang menyesatkan seperti 'gandum utuh', 'bebas gluten', 'rendah lemak'. Sebaiknya cek lagi label kemasan dan kandungan nutrisinya. Kadang camilan-camilan ini malah tinggi gula dan lemak.
4. Konsumsi kalori tinggi dari minuman
Anda sudah mengurangi konsumsi kalori dari makanan. Namun bagaimana dengan minuman? Tanpa sadar, asupan kalori dari minuman malah tinggi.
Minuman dengan 'kalori kosong' seperti soda, jus kemasan, wine, bir, latte berarti kalori tinggi tapi tanpa nutrisi.
"Kalori cair dari soda, jus, dan alkohol dapat bertambah dengan cepat dan berkontribusi pada penambahan berat badan. Tetap gunakan air atau minuman rendah hingga nol kalori dan simpan kalori Anda untuk makanan padat nutrisi," jelas ahli diet Trista Best seperti dilansir dari Eat This, Not That!.
5. Ngemil setelah makan malam
Setelah kenyang dengan makan malam, kadang perut masih menyediakan ruang untuk makanan penutup atau camilan. Namun kebiasaan ini sebaiknya dihilangkan sebab camilan atau makanan penutup cenderung tinggi gula tambahan.
"Mulai kebiasaan baru seperti minum secangkir teh, sparkling water, atau sesuatu yang bebas kalori. Yang terpenting, jangan makan lagi setelah makan malam," kata ahli diet Kathleen Zelman seperti dikutip dari WebMD.
6. Makan sehat sambil nonton tv
Selama diet, pola makan harus benar-benar diperhatikan. Kemudian yang tak kalah penting, kebiasaan selama makan. Kalau Anda bersantap sambil melakukan aktivitas lain seperti membuka ponsel atau menonton tv, Anda tidak sadar sudah berapa kalori masuk tubuh.
7. Memilih pangan 'gluten free'
Buat sebagian orang, pilihan pangan 'gluten free' alias bebas gluten adalah keharusan. Namun kalau pilihan bebas gluten dianggap lebih sehat, Anda perlu hati-hati.
"Kebanyakan roti bebas gluten terbuat dari biji-bijian olahan dengan tepung beras putih yang paling populer. Potongan roti ini memiliki karbohidrat dua kali lipat dari roti gandum," kata ahli gizi Sarah-Jane Bedwell.
8. Eliminasi produk susu dari diet harian
Susu dianggap mengganggu program diet karena tinggi kalori dan lemak. Namun sebenarnya mengeliminasi produk susu dari diet harian malah mendatangkan lebih banyak kerugian.
Susu tinggi akan kalsium yang berperan penting dalam mengatur metabolisme. Dengan kata lain, kalsium menentukan apa tubuh membakar kalori atau menyimpannya sebagai lemak. (*)