BESTIENEWS.COM - Selama ini lemak selalu dipandang sebelah mata, karena dampaknya yang disebut bisa menaikkan berat badan dan menyebabkan kolesterol darah naik. Padahal ini faktanya!
Lemak memiliki konotasi negatif dalam pola makan. Karenanya banyak orang yang menghindari makanan tinggi lemak untuk mendapatkan manfaat kesehatan, terutama mereka yang sedang menjalani diet.
Berawal dari pandangan itulah yang membuat lemak selalu dipandang sebelah mata. Perlu diketahui bahwa lemak ada jenisnya, ada lemak sehat dan ada pula lemak jahat.
Mengenai manfaat dan efek sampingnya itu tergantung dengan seberapa banyak lemak yang dikonsumsi. Sebab bagaimanapun, tubuh tetap membutuhkan lemak untuk mendistribusikan nutrisi ke seluruh tubuh.
Dikutip dari Prevention (19/07/23) berikut 5 mitos soal lemak yang tak perlu dipercaya lagi.
1. Lemak Buruk untuk Jantung
Selama ini lemak disebut-sebut dapat membahayakan kesehatan jantung. Faktanya tidak demikian. Banyak lemak sehat yang justru mampu mencegah penyakit jantung dan meningkatkan daya ingat.
Jenis lemak tersebut misalnya lemak omega-3. lemak tak jenuh ganda dan hampir semua lemak tak jenuh tunggal. Menurut ahli gizi David Geffen, lemak sehat itu terkandung pada alpukat, biji-bijian, kacang-kacangan dan ikan berlemak.
Selain dapat menyehatkan jantung, lemak sehat tersebut juga dapat menurunkan kolesterol dna mengurangi peradangan. Sementara itu, yang harus diwaspadai adalah lemak trans.
2. Makanan Tinggi Lemak Buruk untuk Kolesterol
Benarkan makanan yang mengandung lemak tinggi itu buruk untuk kolesterol? Faktanya, itu tergantung pada jenis lemaknya. American Heart Association menganjurkan untuk memilih lemak tak jenuh.
Jenis lemak tersebut biasanya ditemukan dalam makanan nabati dan ikan berlemak. Manfaatnya justru ampun menurunkan kolesterol jahat dan berpotensi menyumbat arteri.
Sebuah penelitian juga menganjurkan untuk rutin mengonsumsi kacang almond untuk menurunkan kolesterol jahat karena kandungan lemaksehatnya.
3. Lemak Menyebabkan Berat Badan Naik
Menghindari makanan berlemak karena takut berat badan naik telah menjadi kekhawatiran banyak orang. Jika makan terlalu banyak memang benar dapat menaikkan berat badan.
Namun, jika dimakan dalam porsi cukup tidak akan menaikkan berat badan. Sebuah studi JAMA menemukan bahkan mengonsumsi lemak sehat akan membuat tubuh terasa kenyang lebih lama.
"Lemak dicerna lebih lambat daripada makanan bebas lemak sehingga membuat kita merasa kenyang lebih lama setelah kita makan," ujar ahli diet Sandy Procter.
4. Margarin Lebih Sehat dari Mentega
Margarin dan mentega adalah produk yang berbeda. Margarin terbuat dari lemak nabati yang bisa berasal dari jagung, canola, biji bunga matahari atau kedelai.
Sementara mentega terbuat dari lemak hewani yang terbuat dari susu. Karenanya banyak yang menyebut bahwa margarin lebih sehat dibandingkan mentega, jika dilihat dari bahan dasarnya.
Namun, sebuah studi yang dilakukan pada 2017 menemukan bahwa mentega mengandung lemak jenuh tetapi juga asam alfa-linolenat dalam jumlah yang tinggi. Lemak ini membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
5. Minyak Sayur Menyehatkan
Lemak terkandung pada minyak. Namun, banyak yang beranggapan bahwa minyak sayur adalah jenis minyak yang paling menyehatkan. Minyak sayur terbuat dari ekstrak berbagai bagian tumbuhan.
Minyak sayur dibuat dengan melewati banyak proses. Pertama, minyak dimurnikan, kemudian diputihkan dan dihilangkan baunya. Tandanya, minyaknya diproses dengan pelarut dan dipanaskan.
Proses tersebut dapat menghilangkan nutrisi. Minyak sayur memang aman dikonsumsi, tetapi disarankan untuk tidak memasaknya dengan suhu tinggi. (*)