BESTIENEWS.COM, Riau kembali viral di media sosial sebuah rekaman yang diduga, menampilkan percakapan antara Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution sedang marah-marah terhadap petinggi Bank Riau Kepri Syariah.
Entah siapa penyebar awalnya kini polemik kasus pemotongan anggaran safari Ramadan di Riau itu menjadi perbincangan hangat di Riau hari ini.
Dalam rekaman tersebut, Wagubri Edy Natar Nasution terdengar marah terkait rilis berita yang disebarkan oleh pihak Bank Riau Kepri Syariah mengenai pemotongan anggaran safari Ramadhan. Menurut Wagubri, rilis tersebut seolah memojokkan posisinya sehingga ia merasa perlu melakukan klarifikasi.
Wagubri kemudian menanyakan siapa yang memerintahkan pihak Bank Riau Kepri Syariah untuk menyebarkan rilis tersebut. Pihak bank kemudian menjawab bahwa pemberi perintah adalah Erisman.
Untuk diketahui Erisman merupakan Kepala Dinas Kominfo Riau.
Pihak Bank Riau Kepri Syariah pun mengakui bahwa mereka menyimpan rilis berita tersebut. Wagubri pun merasa kesal karena rilis itu sepertinya memojokkan dirinya.
Salah satu kutipan langsung dari rekaman tersebut adalah, "Jangan lakukan ketidakadilan ya, kenapa otak kalian bisa seperti itu?"
Tidak hanya itu, Wagubri juga mengungkapkan kebingungannya mengenai perbedaan anggaran yang disampaikan pihak Bank Riau Kepri Syariah. Dalam percakapan tersebut, Wagubri menyinggung soal anggaran safari Ramadhan di beberapa tempat di Pekanbaru dan luar Pekanbaru yang mencapai Rp50 juta, sementara di Rohil hanya Rp25 juta.
Edy Natar Nasution menegaskan bahwa ia tidak pernah mengganggu atau mengusili orang, namun merasa dizalimi dengan situasi ini. Ia pun meminta agar pihak Bank Riau Kepri Syariah tidak main-main dengan dirinya dan menuntut kejelasan atas ketidakadilan ini.
Perlu diketahui sebelumnya telah beredar pemberitaan adanya pemotongan bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) untuk rumah ibadah yang akan diserahkan oleh Wagubri Edy Natar ketika safari ramadan, dibantah pihak PT Bank Riau Kepri (BRK) Syariah.
Pemimpin Divisi Sekretariat PT BRK Edi Wardana menegaskan bahwa Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar tidak ada potong-memotong anggaran. Bantuan CSR yang diserahkan Gubri Syamsuar dan Wagubri Edy Natar saat safari besarnya bervariasi. Ada Rp50 juta dan ada juga Rp25 juta.
Menurut Edi Wardana bantuan ini merupakan CSR Program Kemitraan BRK Syariah dengan Pemrov Riau seperti tahun sebelumnya, yang diberikan bersamaan dengan kegiatan safari Gubernur dan Wakil Gubernur Riau sesuai dengan jadwal yg disampaikan.
Masih kata Edi, untuk kota atau kabupaten di luar kota Pekanbaru diberikan Rp. 50 juta dan 25 juta. Yang di serahkan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau.
"Jadi memang ada bantuan Rp50 juta, ada juga Rp25 juta. Pak Gubri beberapa kali juga ada menyerahkan Rp25 juta begitu juga dengan pak Wagub, tidak selalu Rp50 juta," tegasnya.
Jadi tidak benar, Gubri Syamsuar disebut memotong bantuan CSR. Bantuan CSR ini sudah sesuai dengan agenda safari, diserahkan oleh Gubernur, Wakil Gubernur atau pejabat lain yang ditunjuk Gubernur saat Safari tersebut.