Bestienews.com- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Riau mulai memetakan kerawanan dan sekaligus mencarikan solusi untuk antisipasi menyelamatkan pesta demokrasi rakyat menjelang Pilkada 2024.
Ketua Bawaslu Riau Alnovrizal mengatakan, untuk mengantisipasi kerawanan pungut hitung, Bawaslu Provinsi Riau sudah memetakan 25 indikator potensi Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan pada
Pemilihan 2024.
"Pemetaan ini dilakukan untuk mengantisipasi gangguan/hambatan di TPS pada hari pemungutan
suara," kata Alnovrizal di Pekanbaru, Kamis.
Hasilnya, terdapat 5 indikator TPS rawan yang paling banyak terjadi, selanjutnya ada 16 indikator yang banyak terjadi, dan 4 indikator yang tidak banyak terjadi namun tetap perlu diantisipasi.
Dikatakan bahwa pemetaan kerawanan tersebut dilakukan terhadap 8 variabel dan 25 indikator, diambil dari sedikitnya 1.862 kelurahan/desa di 12 Kabupaten/Kota yang melaporkan kerawanan TPS di wilayahnya.
"Pengambilan data TPS rawan dilakukan selama 6 hari pada 10 -15 November 2024," ulasnya.
Adapun variabel dan indikator potensi TPS rawan adalah sebagai berikut:
Pertama, penggunaan hak pilih (DPT yang tidak memenuhi syarat, DPTb, potensi DPK, Penyelenggara Pemilihan di luar domisili, pemilih disabilitas terdatra di DPT, Riwayat sistem noken tidak sesuai ketentuan, dan/atau Riwayat PSU/PSSU),
Kedua, keamanan (riwayat kekerasan, intimidasi dan/atau penolakan penyelengaraan pemungutan suara).
Ketiga, politik uang. Keempat, politsasi SARA. Kelima, netralitas (penyelenggara Pemilihan, ASN, TNI/Polri, Kepala Desa dan/atau Perangkat Desa). Keenam, logistik (riwayat kerusakan, kekurangan/kelebihan, dan/atau keterlambatan). Ketujuh, lokasi TPS (sulit dijangkau, rawan konflik, rawan bencana, dekat dengan lembaga pendidikan/pabrik/pertambangan, dekat dengan rumah Paslon/posko tim kampanye, dan/atau lokasi khusus). Kedelapan, jaringan listrik dan internet.