Kemandirian Obat Merupakan Kunci Ketahanan Nasional

Kemandirian Obat Merupakan Kunci Ketahanan Nasional

JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyebutkan peran penting BPOM dalam mewujudkan ketahanan nasional melalui pengawasan obat dan makanan.

Hal tersebut disampaikannya dalam Kuliah Pakar Program Studi Farmasi Program Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta pada Selasa (25/2/2025).

"Ketahanan kemandirian obat, bukan hanya kita bisa menyediakan obat itu, tetapi bagaimana obatnya dapat berkhasiat/bermanfaat bagi masyarakat," kata Taruna.

Lanjutnya, BPOM melakukan pengawasan dan pengendalian khasiat, keamanan, serta mutu obat dan makanan secara komprehensif sepanjang product life cycle.

Siklus tersebut, kata Taruna dimulai dari pencegahan (standardisasi, perizinan, pembinaan), pengawasan, hingga penindakan. Keseluruhan siklus ini berkesinambungan untuk memastikan produksi, distribusi, konsumsi obat dan makanan yang aman, bermutu, dan berkhasiat.

"Serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat sekaligus juga memperkuat industri obat dan makanan," kata Taruna.

Selain itu, BPOM berkomitmen untuk mendukung penuh dan mengawal setiap upaya riset dan pengembangan hingga hilirisasi obat, vaksin, dan obat herbal.

Upaya ini, kata Taruna dilakukan untuk mewujudkan kemandirian nasional dibidang sediaan farmasi. Terdapat empat kunci yang bisa membawa negara kita pada kemandirian obat.

Dua kunci pertama adalah perkuat research and development serta mendorong inovasi untuk memenuhi kebutuhan nasional.

Kunci ketiga terkait dengan kerja sama lintas negara dan kunci keempat, research and development itu adalah kampus. Taruna berharap akademika sebagai bagian dari masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam pengawasan obat dan makanan melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.

”BPOM siap melakukan pendampingan kepada akademisi dan mitra dalam riset inovatif hingga mendapatkan nomor izin edar, demi tercapainya kemandirian obat di Indonesia," kata Taruna.

Berita Lainnya

Index