Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) Dilaporkan Hilang Kontak saat Kunjungan ke Luar Negeri

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dilaporkan hilang kontak saat kunjungan ke luar negeri. Kabar bahwa Mentan SYL hilang kontak diungkapkan Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Selasa (03/10/2023).
Menurut Harvick, pihaknya di Kementerian Pertanian tidak bisa menghubungi SYL sejak dia dijadwalkan pulang dari kunjungan kerja di Italia dan Spanyol.

"Sabtu (30/09/2023) atau Minggu (01/10/2023) harusnya (SYL) sudah kembali (ke Indonesia). Baru dua, tiga hari (tidak bisa berkomunikasi dengan SYL)," ujar Harvick seperti dilansir kompas.com

Pernyataan tersebut di bantah oleh Ahmad Sahroni, selaku Bendahara Umum Partai Nasdem. Sahroni mengatakan SYL belum pulang karena tengah berobat untuk sakit prostat. Menurutnya, SYL akan kembali pada 5 Oktober 2023.
"Pak Mentan kena prostat jadi nggak bisa pulang ke Indonesia tanggal 1 Oktober," kata Sahroni kepada wartawan, Selasa (03/10/2023) seperti dilansir Detikcom.
Harvick mengaku tidak mengetahui posisi terakhir Mentan ada di mana.

Harvick menyebut hilangnya Syahrul bukan karena kasus di KPK. Dia berharap keberadaan Syahrul segera diketahui.

"Wah Insya Allah sih enggak ya (kabur karena kasus korupsi). Mudah-mudahan Kita doakan bersama-sama agar bisa selesai. Insya Allah," ujarnya.

Harvick juga mengatakan Presiden Joko Widodo sudah mengetahui kabar menghilangnya SYL, dan menunjuknya sebagai menteri pertanian ad interim. dilansir Detik.com
Bendaraha Umum Partai Nasdem memberi jawaban terkait SYL yang sulit dihubungi karena sakit prostatnya.

"Disangka hilang tuh kan lost contact. Ya maklumlah, orang kalau sudah tua, kena prostat, ya boro-boro mikirin telepon. Ya akhirnya nggak bisalah komunikasi. Tanggal 5 dia sudah di Jakarta," ujar dia.

SYL hilang kontak di tengah penyelidikan dugaan kasus korupsi di Kementerian Pertanian oleh KPK. Setelah beberapa hari yang lalu, rumah dinas SYL di Jakarta digeledah KPK. Sampai saat ini belum ada penetapan tersangka dalam kasus tersebut.

 

 Editor : Arnus Setu