BESTIENEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sedang jadi perhatian karena pernyataan pembelian mobil bensin akan dipersulit. Menilik sisi lain Luhut yang gencar mendorong percepatan mobil listrik di Tanah Air, justru belum memiliki mobil listrik murni. Begini isi garasinya.
Menko Marves Luhut rajin melapor jumlah hartanya pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK). Dalam harta terbaru yang disampaikan pada 30 Maret 2023, Luhut memiliki kekayaan sebesar Rp 897.656.844.079 (Rp 897,6 miliaran).
Dari total Rp 897,6 miliaran, khusus alat transportasi dan mesin atau isi garasinya mencapai Rp 4.445.097.000 (Rp 4,4 miliaran). Terdiri atas tiga mobil dan dua motor, menariknya ada satu mobil baru yang didaftarkan atau belum tercantum pada LHKPN tahun sebelumnya.
Dua sepeda motor yang masih menghiasi garasi Luhut di antaranya Honda Solo NF11T11C1MT tahun 2015 senilai Rp 7.450.000 dan Honda Solo - H1BO2N42Lo A/T tahun 2020 senilai Rp 17.647.000.
Lalu dua mobil yang masih sama dibandingkan harta tahun lalu ialah Isuzu Panther LM tahun 2006 senilai Rp 60 juta, dan Toyota Alphard 3.5 Q A/T tahun 2016 senilai Rp 825 juta.
Mobil terbaru yang terdaftar sebagai aset Menko Marves Luhut ialah Lexus LS500h Executive tahun 2022. Harganya ditaksir Rp 3.535.000.000. Ini merupakan mobil sedan mewah yang mengadopsi sistem elektrifikasi hybrid.
Sedangkan satu mobil yang sudah tidak masuk dalam harta terbaru Luhut, yakni Lexus LS 460 tahun 2016. Dalam LHKPN tahun sebelumnya mobil itu terdaftar dengan taksiran harga Rp 1.250.000.000.
Pernyataan Menko Marves Luhut akan mempersulit pembelian mobil bensin
Belum lama ini Luhut mengaku akan mempersulit pembelian mobil berbahan bakar bensin di Indonesia. Luhut telah meminta pabrikan China memproduksi lebih banyak mobil listrik di Indonesia. Kemudian di saat bersamaan, pihaknya berupaya membatasi pembelian mobil bensin.
"Jadi kemarin waktu kita ke Tiongkok, kita sudah dorong supaya production mereka lebih banyak lagi. Dan kita juga secara bertahap akan mulai mempersulit, dalam tanda kutip, (pembelian) mobil bensin," ujar Luhut.
Luhut juga mengungkap alasan mengapa pihaknya berniat mempersulit pembelian mobil bensin. Menurut dia, kendaraan tersebut menghasilkan banyak emisi. Sementara kota-kota besar seperti Jakarta sedang bermasalah dengan kualitas udara yang buruk. Dia berharap, dengan beralihnya masyarakat dari mobil bensin ke mobil listrik, polusi udara di kota-kota besar Indonesia bisa makin berkurang. (*)