BESTIENEWS.COM - Seorang peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin meminta maaf setelah membuat komentar terkait Muhammadiyah dalam hal penentuan hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Andi sebelumnya mengancam salah satu warga Muhammadiyah dengan sebutan 'perlu saya halalkan darahnya'.
Komentar Andi itu terjadi di salah satu unggahan peneliti BRIN lain, Thomas Jamaluddin, di Facebook. Lalu ada salah satu akun bernama Ahmad Fauzan S yang menanggapi. Komentar Ahmad itu lalu memantik Andi untuk berkomentar dengan akun AP Hasanuddin.
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," kata Andi.
Perihal itu, detikcom telah menghubungi Thomas. Namun dia mengaku tidak tahu komentar yang mana.
"Saya tidak tahu itu yang dikomentari Andi itu, itu kan Andi dengan Ahmad Fauzan ya. Saya cari lagi di kolom komentar, saya sudah tidak menemukan, mungkin sudah dihapus. Entah memperdebatkan apa, ya tapi terkait soal perbedaan itu sih. Saya tanya lagi ke Andi, itu komentar aslanya apa sih. Dia juga sudah lupa, dan ketika dicari lagi sudah tidak ada. Siapa yang menghapus juga belum tahu," ucap Thomas kepada detikcom, Senin (24/4/2023).
Meski demikian, Thomas mengaku sudah menegur Andi. Menurut Thomas, Andi juga sudah menulis permintaan maaf.
"Tentu saya tegur, itu berlebihan. Terus dia menyatakan dia menyesal dan dia menulis surat permintaan maaf," kata Thomas.
"Dugaan saya karena jengkel saja. Hanya saya tidak tahu yang membuat dia jengkel hingga keluar kata-kata berlebihan itu saya tidak tahu," imbuhnya.
Sebelumnya perihal unggahan itu dibagikan di media sosial oleh Rektor Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod. Setidaknya ada 4 tangkapan layar yang dibagikan Murod dengan caption sebagai berikut:
"Pak Presiden @jokowi Prof. @mohmahfudmd , Pak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri , Gus Menag @YaqutCQoumas , Kepala @brin_indonesia bgmn dg ini semua? Kok main2 ancam bunuh? BRIN sbg lembaga riset hrsnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bkn justru spt preman." (*)