Petani Binaan BI Riau Panen Cabai Merah Perdana di Kampar

Kamis, 06 Februari 2025 | 21:41:27 WIB
Melalui penerapan digital farming dan pendampingan dari BI, Kelompok tani Jaring Mas Sejahtera dapat meningkatkani sekitar 2,6.

, Bestienews.com- Cabai merah atau keriting sering menjadi penyumbang inflasi di Riau, karena wiayah itu bukan penghasil cabai merah.

Untuk menyikapi dan mengendalikan hal tersebut jauh hari Bank Indonesia (BI) Riau melakukan pembinaan bagi petani cabai di Kampar. Hasilnya hanya dalam beberapa bulan panen perdana cabai pun dilakukan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau bersama Asisten II Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Deputi Regional CEO Bank Rakyat Indonesia (BRI) Pekanbaru, serta Kepala Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPPMDDTT) Pekanbaru menyaksikan panen perdana tersebut di Kampar, Kamis.

Panen perdana cabai merah di lahan Kelompok Tani Jaring Mas Sejahtera bertempat di Desa Pulau Birandang, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau dalam rangka mendukung implementasi program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Riau tahun 2025.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau Panji Achmad menyampaikan bahwa selama ini Provinsi Riau termasuk daerah defisit produksi cabai merah.

"Maka melalui GNPIP, khususnya melalui program pengembangan klaster komoditas cabai merah di Kampar, diharapkan dapat menambah pasokan komoditas tersebut dari hasil panen di dalam Riau sendiri sehingga mengurangi ketergantungan pasokan dari luar Riau," Kata Panji..

Berkurangnya ketergantungan pasokan cabai dari luar Riau diharapkan dapat berdampak pada terjadinya stabilitas harga cabai di Riau. Namun, mengingat defisit produksi komoditas pangan (seperti aneka cabai, beras, dan bawang merah) di Riau sampai saat ini masih terjadi, pengendalian stabilitas harga komoditas-komoditas pangan tersebut masih harus ditopang oleh pasokan dari provinsi-provinsi lain.

Untuk itu, GNPIP Riau juga memfasilitasi program kerja sama antardaerah (KAD) dengan provinsi-provinsi lain sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga komoditas pangan di Riau, sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi pangan.

Pada kesempatan yang sama Asisten II Sekda Provinsi Riau, M. Job Kurniawan, AP, M.Si menyampaikan bahwa panen perdana ini membuktikan bahwa secara bertahap Riau mampu menghasilkan komoditas cabai merah dengan produktivitas yang tinggi.

Karena itu, dia meyakini Riau akan dapat segera mencukupi kebutuhan cabai merah melalui dukungan teknologi digital farming dan pengelolaan pola tanam yang tepat.

Sementara itu, dalam paparannya ketua Kelompok Tani Jaring Mas Sejahtera, Indra Naufal menyebutkan bahwa panen perdana yang dilaksanakan saat ini adalah untuk area seluas sekitar 1 (satu) hektar dari total lahan seluas 48 hektar yang dikelola kelompoknya.

Melalui penerapan digital farming dan pendampingan yang diberikan oleh Bank Indonesia Riau, kelompok tani Jaring Mas Sejahtera dapat meningkatkan produksi cabai merah menjadi sekitar 2,6.kg per pohon dari sebelumnya yang hanya mampu memproduksi sekitar 0,5 kg per pohon. 

Ke depan, koordinasi GNPIP Riau akan terus diupayakan untuk mengurangi ketergantungan Riau terhadap pasokan komoditas pangan dari luar daerah, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mendukung terciptanya stabilitas harga pangan di Riau.**

Terkini